|
Hotel |
Waktu zaman SD sampai kuliah sering melihat siaran di TVRI mengenai Tanah Papua. Ingin rasanya menginjakkan kaki di Pulau nan jauh di Indonesia paling timur itu. Dan Syukur Alhamdulillah Mei 2011 kesampaian juga pergi ke Biak Papua. Biak
adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Teluk Cenderawasih dekat
pantai utara Papua. Bandaranya kecil padahal bandara international yaitu Bandar Udara International Frans Kaisiepo. Konon ada penerbangan Jakarta-Denpasar-Biak-Honolulu-Los Angeles dan saat itu hanya pilot Rusia lah yang bisa landing dengan sempurna di bandara itu. Hanya dengan menyewa mobil Rp. 400.000 seharian bisa menjelajah ke pasar ikan dan tempat-tempat wisata disana. Mulai dari pantai yang super indah dan jernih dengan aneka binatang lautnya, tulang belulang di Goa Jepang dan reruntuhan Hotel Marau. Perjalanan di mulai ke pasar ikan. Wow, berbagai jenis ikan yang berukuran besar seperti tuna, tongkol, kerapu, kakap dan lain-lain dengan harga yang sangat murah. Murah pokoknya! Jangan lupa beli Box Styrofoam agar ikannya awet kalau mau dibawa pulang untuk oleh-oleh. Lanjut ke wisata pantai,
|
Pasar Ikan |
|
Pantai Bosnik |
pantai yang terkenal di Biak yaitu pantai Bosnik dan pantai Barito. Dengan air yang tingginya cuma diatas tumit, rasakan ikan-ikan dan binatang laut di kaki anda. Berjalanlah pelan-pelan agar tidak menginjak binatang-binatang laut itu dan nikmatilah dengan kasat mata keindahanya. Berjalan sedikit ke depan, air cukup dalam, dan ini artinya tempat yang tepat untuk berenang. Saya berenang ditemani valen, anak kecil papua yang itam manis. Dia lah yang mengawasi selama berenang, mengatur rute kemana harus bergerak untuk menghindari ikan beracun dan ular putih. Serem juga sih tapi lumayan menantang. Sumpah! pokoknya keren abis. Airnya yang jernih dengan binatang lautnya yang beraneka ragam dan pemandangan alam yang sungguh luar biasa indah. Selesai berenang saya mampir ke Goa Jepang. Konon, tentara Jepang yang akan menyerang Jakarta bersembunyi di Goa itu. Lubangnya kecil dan tertutup ranting dan tumbuhan. Tetapi di dalamnya terdapat ribuan tentara Jepang dengan segala aktivitasnya. Sekutu (Amerika) mengetahui persembunyian mereka dan di bombardirlah tuh Goa hingga memakan ribuan korban tentara Jepang. Sampai sekarang, masih ditemukan tulang belulang dan tengkorak tentara Jepang. Setiap tahunnya banyak orang Jepang yang datang ke Biak hanya untuk mendoakan leluhur mereka dan membawa tulang belulang yang mereka temukan. Selesai dari Goa Jepang, menuju ke Hotel Marau. Hotel ini merupakan hotel termegah di Indonesia Timur yang dibangun pada tahun 1991 dengan menghabiskan biaya sekitar 1.7 Trilyun, hmnnn itu tahun 1991, berapa ya kalau di konversi dengan nilai mata uang sekarang? dan kondisi sekarang, hotel Marau sangat memprihatinkan. Menyisakan puing-puing yang dipenuhi ilalang liar. Masih jadi pertanyaan besar dalam benak saya, kenapa hotel semegah itu bisa hancur lebur meluluh lantahkan kemegahannya. Jadi kepikiran, apakah ada hubungannya antara penerbangan Biak- Honolulu-Las Vegas dengan pembangunan hotel itu ? secara hotel itu berada jauh dari pusat kota. Hmnnn belum menemukan jawaban yang pasti.
|
Perkampungan di Biak |
|
Depan Goa Jepang |
|
Di dalam Goa Jepang |
|
Monumen Goa Jepang |
|
Pintu Masuk Goa Jepang |
|
Tempat Mengenang Jasad Tentara Jepang |
|
Monumen Goa Jepang |
|
Hotel Marau tahun 1991 |
|
Pintu Masuk Hotel Marau Mei 2011 |
|
Hotel Marau Mei 2011 |
Yang jelas, sungguh perjalanan yang tak terlupakan.